Minggu, 20 November 2011

Tehnik Penempatan Suara

"Suara manusia merupakan dasar dari semua seni musik. Bagaimanapun berkembangnya seni musik, bagaimanapun indahnya komposisi dari seorang komponis, atau bagaimanapun hebatnya permainan seorang pemusik, namun pada akhirnya mereka harus kembali pada standar yang dibuat oleh musik vokal”.

[Richard Wagner]


MEMVISUALISASIKAN JALUR PENEMPATAN SUARA

Penempatan suara merupakan teknik yang sangat penting dalam menghasilkan suara yang indah. Namun begitu, kebanyakan penyanyi tidak memiliki pemahaman yang baik terhadap apa yang terjadi pada proses penempatan suara ini. Karenanya, untuk dapat menghasilkan mutu suara yang indah, seorang penyanyi haruslah mengetahui, memahami serta mengaplikasikah teknik ini secara benar.

Produksi suara dimulai dari adanya aliran udara yang mengalir melalui pita suara dalam perjalanannya menuju ke udara bebas diluar tubuh kita. Pada saat udara mengalir melalui pita suara yang tertutup rapat, maka udara tersebut akan menembus celah yang terdapat diantara dua pita suara tersebut (celah Glottis) sehingga menyebabkan getaran pada pita tepi-tepi pita suara yang kemudian menghasilkan bunyi suara.

Sistem pernafasan kita telah dirancang sedemikian rupa untuk mengalirkan bunyi suara yang dihasilkan menuju ke tulang-tulang serta rongga-rongga yang terdapat di dalam dan di atas mulut kita. Persepsi yang salah terkadang akan mengganggu jalannya aliran suara dari jalur normalnya. Oleh sebab itu, semakin baik persepsi kita dalam memvisualisasikan jalur suara tersebut, maka semakin baik pula hasil yang anda dapatkan dalam menyanyi.


ARAH JALUR PENEMPATAN SUARA

Sering kali kita berpikir bahwa sewaktu menyanyi, udara membentuk lintasan lurus dari pita suara hingga ke mulut. Sesungguhnya jalur suara tidaklah sesederhana itu.

Sewaktu bergerak dari batang tenggorok kebagian atas, udara menekan larynx (kotak suara) dimana terdapat pita suara. Setelah menggetarkan larynx, udara keluar dari bagian atas larynx dan mengambil jalur yang mengarah sedikit kearah belakang untuk menghindari terjadinya benturan dengan pangkal lidah (gambar 3.1).

Pada saat melewati pangkal lidah ini udara bergerak naik keatas rongga mulut dan mengarah ke depan menuju rongga mulut, sementara sebagian lagi mengalir ketempat yang lebih tinggi dari langit-langit mulut dan keluar melalui hidung. Aksi ini menghasilkan vibrasi (getaran) yang mampu mencapai rongga-rongga resonansi yang terletak disekitar hidung dan dahi dan sensasinya akan terasa dihampir seluruh tengkorak kepala kita.

GAMBAR  3.1  - Jalur Udara


ARAH LEMPARAN BOLA BASEBALL

Perhatikanlah gambar 3.2 dengan seksama. Pada gambar tersebut terlihat seorang pitcher (pelempar bola) yang tengah mengayunkan lengannya untuk melempar bola.

Lemparan seperti ini dilakukan dengan cara memutar lengan dari arah bawah, kemudian memutar dari arah belakang menuju keatas dan kemudian turun kembali kearah depan. Jika pitcher yang bersangkutan menginginkan sebuah lemparan yang kuat dengan kecepatan yang maksimal maka ia haruslah memperbesar ayunan tangannya. Aksi ini juga dapat kita jumpai pada olah raga tenis (saat melakukan serve) ataupun golf dan merupakan gambaran yang sempurna bagi jalur penempatan suara yang baik pada saat menyanyi.

GAMBAR 3.2 - Lemparan Bola Baseball


ARAH JALUR PENEMPATAN SUARA

Dalam kegiatan menyanyi setidaknya terdapat dua buah jalur yang sering digunakan untuk menghasilkan suara. Jalur tersebut adalah jalur aliran udara dan jalur penempatan suara. Banyak orang yang mengira bahwa kedua jalur ini sama, tapi nyatanya udara dan suara memiliki jalurnya masing-masing. Udara yang mengalir menuju keluar tubuh memiliki jalur yang bersifat fisik, yaitu jalur yang membentang dari batang tenggorok hingga rongga mulut atau rongga hidung, sedangkan jalur yang dipakai untuk menempatkan suara hanya merupakan sebuah lintasan imajiner. Pada kenyataannya, suara akan menyebar kesegala arah setelah dihasilkan oleh pita suara hingga dapat memenuhi rongga kepala, rongga mulut, tenggorokan dan rongga dada (gambar 3.3).

GAMBAR 3.3 - Arah Vibrasi Suara


 Setelah kita memperhatikan gambar 3.3 diatas maka dapat kita simpulkan bahwa sebenarnya suara manusia tidak memiliki fokus yang jelas jika hanya dihasilkan dengan cara yang alami. Untuk dapat memaksimalkan potensi yang terdapat dalam suara, diperlukan suatu imajinasi tertentu yang berguna untuk memfokuskan kekuatan yang ada dalam pikiran anda sehingga anda dapat menghasilkan suatu jalur khusus, sehingga suara dapat terfokus dengan benar. Jika konsep ini dapat diaplikasikan dengan benar, anda akan melakukan pengaturan pada otot-otot yang berhubungan dengan produksi suara.

Untuk menghasilkan suara yang bulat dan nyaman untuk didengar, anda memerlukan jalur penempatan suara yang memiliki bentuk yang signifikan. Bentuk ini baru bisa didapat jika anda mengarahkan suara anda memutar seperti bentuk yang dilakukan oleh seorang pitcher, yaitu: mengarahkan  suara dari arah bawah menuju kebelakang, kemudian mengarah keatas dan pada akhirnya kembali turun kearah depan menuju kerongga-rongga resonansi sehingga volume suara yang anda hasilkan menjadi lebih besar. (gambar 3.4).


GAMBAR 3.4 - Arah Jalur Imajiner Suara

Gambar diatas menggambarkan jalur penempatan suara yang mengalami perluasan secara bertahap pada bagian belakang atas, dimana perluasan jalur tersebut disesuaikan dengan tinggi nada yang ingin dihasilkan. Untuk menghasilkan nada yang sangat tinggi, jalur pada gambar diatas haruslah diperluas kearah belakang hingga mengikuti lekuk garis tengkorak kepala anda (gambar 3.5).

Pemikiran mengenai lengkung jalur penempatan suara ini berguna untuk membuka tenggorokan sehingga memudahkan seorang penyanyi dalam mengarahkan suaranya kedalam rongga-rongga resonator yang terdapat diatas pita suara, sehingga penyanyi yang bersangkutan dapat menghasilkan apa yang disebut sebagai “nada kepala”.

Untuk menghasilkan nada-nada yang sangat tinggi, perluas kembali jalur penempatan suara tersebut sehingga keluar “menembus” garis tenggkorak kepala anda. Aksi ini akan mengangkat langit-langit lunak (velum) anda sehingga memperluas bukaan yang terdapat pada bagian belakang tenggorokan anda. Jika anda dapat membayangkan sebuah jalur penempata suara yang memiliki lengkungan yang baik, maka anda dapat menghasilkan nada-nada yang sangat tinggi sekalipun.

GAMBAR 3.5 - Jalur Suara Untuk Nada Yang Lebih Tinggi




MASALAH VOKAL YANG DISEBABKAN OLEH VISUALISASI YANG SALAH

Jalur penempatan suara haruslah diingat serta diterapkan secara benar, karena kesalahan dalam penerapan jalur tersebut akan menghasilkan berbagai masalah dalam menyanyi.

Jika anda mengarahkan suara terlalu kebelakang, (gambar 3.6 a), maka udara akan terdorong kearah belakang dan menyebabkan penyempitan pada tenggorokan anda. Hal seperti ini akan menghilangkan kualitas dering dan kenyaringan suara anda.

Jika anda mengarahkan suara lurus kearah atas tanpa adanya lengkungan seperti yang sudah digambarkan sebelumnya, maka getaran suara yang anda hasilkan akan tertahan dan terperangkap terlalu dalam pada mulut anda (gambar 3.6 b). Hal ini menyebabkan serak pada suara anda.

Guna mendapatkan nada yang nyaring dan bulat, anda harus “membelokkan” suara anda kearah belakang menuju keatas menuju kearah rongga resonansi pada daeran kepala anda. Jalur penempatan yang benar bukanlah yang mengarah lurus kebelakang, lurus keatas ataupun lurus kedepan (gambar 3.6 c).

GAMBAR 3.6 - Jalur Penempatan Suara Yang Salah


LATIHAN VOKAL

Jika anda telah memahami teknik pernafasan dan teknik penempatan suara maka anda telah siap untuk melakukan latihan vokalisi (latihan menyanyi dengan mengunakan huruf-huruf hidup). Namun satu hal yang harus anda perhatikan, bahwa latihan vokal memerlukan waktu dan proses yang relatif panjang, sehingga anda tidak dapat mengharapkan hasil yang baik hanya dalam waktu yang relatif singkat.

Lakukan latihan dengan volume suara yang cukup kuat walaupun suara yang anda hasilkan akan terdengar parau atau sumbang. Jangan terlalu merisaukan hal tersebut karena kualitas suara yang indah akan anda dapatkan  setelah anda menjalani beberapa tahap latihan menyanyi yang memakan waktu.


KETEKUNAN DALAM BERLATIH AKAN MEMBAWA HASIL

Janganlah berkecil hati jika dalam berlatih anda harus menjalani suatu tahap dimana suara yang anda hasilkan terdengar parau atau sumbang karena pada saatnya nanti anda akan dapat menghasilkan kualitas suara yang indah.

Jika anda berada dalam tahap ini, yang anda harus lakukan adalah tetap bernyanyi dengan menggunakan suara yang cukup kuat dan lepas, serta mengikuti panduan yang telah diberikan sebelumnya. Berlatihlah secara tekun dan efektif, maka anda akan melihat hasilnya lebih cepat dari apa yang telah anda perkirakan sebelumnya.


PILIHLAH TEMPAT YANG TEPAT UNTUK BERLATIH

Pilihlah tempat dimana anda dapat melakukan latihan vokal tanpa mendapat gangguan, karena kemampuan untuk menyanyi secara bebas merupakan faktor yang penting untuk mencapai hasil yang maksimal.

Melakukan latihan yang baik berarti anda harus menyanyi dengan cukup kuat dan lepas, hal itu juga berarti bahwa anda juga melakukan kesalahan dengan suara yang kuat pula, jika anda tidak memilih tempat latihan yang baik maka hal tersebut akan menimbulkan masalah bagi anda dan masyarakat sekeliling anda. Tidak semua orang menyadari bahwa latihan vokal memerlukan proses yang panjang untuk membuat suara yang mentah menjadi indah, dan hal ini terkadang mengundang komentar dan kritikan yang terkadang dapat menghambat proses latihan anda.

Maka hal pertama yang harus anda lakukan adalah menemukan tempat latihan yang tepat, dimana anda dapat merasa nyaman dan aman sewaktu berlatih dan bernyanyi. Anda dapat memilih rumah anda sebagai tempat untuk berlatih, tetapi umumnya tidak semua rumah merupakan tempat berlatih yang ideal. Jika demikian halnya, cobalah untuk berlatih di suatu sekolah atau kursus musik, ataupun menyewa suatu ruangan studio untuk musik.

Tempat dimana anda berlatih sama pentingnya dengan bagaimana cara anda berlatih. Anda dapat saja berlatih secara konsisten, namun jika anda tidak merasa nyaman sehingga anda menahan suara anda agar tidak terdengar keluar ruangan, maka hal tersebut akan terekam dalam ingatan anda dan menjadi hambatan pada saat anda menyanyi diatas panggung.

Temukanlah sebuah tempat yang ideal untuk berlatih sebelum anda memulai suatu latihan yang serius karena hal tersebut merupakan faktor penting yang turut menentukan keberhasilan anda.

                                   
TETAPLAH KONSISTEN DALAM BERLATIHAN  

Dalam berlatih, mungkin saja anda akan mendapat kritikan, celaan atau pun saran dari orang-orang disekitar mengenai suara anda, janganlah kritikan tersebut membuat anda menjadi patah semangat dalam berlatih. Hal ini terjadi karena ketidaktahuan mereka tentang proses pembentukan suara yang memakan waktu lama serta proses yang panjang. Teruskanlah latihan anda, karena hanya anda dan pelatih anda yang dapat mengevaluasi latihan yang anda lakukan.

Jangan pula terlalu banyak mendengarkan nasehat serta saran dari orang yang tidak memiliki kompetensi dibidang vokal, karena terlalu banyak menerima saran dan nasehat hanya akan membingungkan anda saja.


SUARA “CANTIK” DAN SUARA “INDAH”

Janganlah anda keliru dalam menafsirkan ungkapan baik dan indah dalam menyanyi. Kebanyakan penyanyi pemula melakukan kesalahan yang fatal dalam berlatih, mereka berlatih hanya untuk mendapatkan suara yang “cantik”, sayangnya suara jenis ini tidak membawa anda menuju ke jenjang kesuksesan.

Menyanyi yang efektif tidak datang dari suara yang cantik, karena suara yang “cantik” tidak mampu melingkupi wilayah emosi anda. Fokuskan tujuan anda untuk dapat menghasilkan suara yang “indah”, karena suara jenis ini mampu menampilkan ungkapan emosi dalam diri anda.

Suara yang “indah” dapat menghasilkan tingkat volume yang besar sehingga menghasilkan nada-nada yang penuh, sedangkan suara yang “cantik” biasanya memiliki volume yang kecil sehingga tidak dianggap kurang mampu untuk mengungkapkan emosi yang terdapat dalam diri penyanyinya.

Menyanyilah dengan suara yang cukup kuat sewaktu menyanyi, meskipun anda menghasilkan suara yang parau atau sumbang. Kebiasaan untuk menahan suara tidak menguntungkan bagi seorang penyanyi. Nada yang bulat dan kuat hanya dapat anda capai dengan cara membuat tubuh dan organ suara anda dalam keadaan rileks sehingga suara dihasilkan dalam keadaan yang rileks. Latihan vokal dan rileksasi merupaka dua hal yang berjalan seiring.


 KETEGANGAN AKAN MENGHAMBAT KEMAJUAN ANDA

Banyak hal yang menyebabkan terjadinya ketegangan fisik, salah satunya adalah rutinitas sehari-hari. Kebanyakan dari kita sering kali tidak mampu untuk menyalurkan emosi yang terpendam di dalam diri kita sehingga semakin lama emosi tersebut semakin terakumulasi. Emosi yang terakumulasi tersebut akan muncul sebagai energi fisik. Ada dua cara menghadapi situasi seperti ini: meredakan energi ini melalui latihan dan rileksasi atau membiarkannya terakumulasi didalam otot.

Energi ini dapat terakumulasi di beberapa bagian dari tubuh kita, tapi yang paling sering dijumpai adalah di daerah bahu dan leher. Dan buruknya lagi, ketegangan cendrung untuk berkumpul pada tempat-tempat yang paling penting bagi penyanyi: diafragma dan tenggorokan.


MEMBENTUK JALUR PENEMPATAN SUARA DENGAN LATIHAN RILEKSASI 

Ketegangan yang terjadi pada daerah tenggorokan anda akan menutup jalur penempatan suara anda. Semakin besar ketegangan pada tenggorokan, rahang dan bahu anda, semakin besar pula hambatan yang menutup jalur penempatan suara anda. Jika hal ini terjadi maka suara yang anda hasilkan akan terdengar kecil dan tercekik karena jalur yang tertutup akan membatasi aliran udara yang keluar dari pita suara.

Semakin besar ketegangan yang terjadi pada leher, rahang dan bahu anda, maka semakin besar kekakuan yang terjadi pada otot-otot didalam kotak suara serta sistem pernafasan anda.

Satu-satunya cara untuk membuat suara anda rileks adalah dengan membuat tubuh anda menjadi rileks. Ketegangan yang berasal dari berbagai bagian dari tubuh anda akan cendrung berkumpul di leher dan bahu, dan untuk menghindari ketegangan ini anda harus mengetahui terlebih dahulu besarnya ketegangan yang ada dalam tubuh anda.

Biasakanlah diri anda untuk selalu mengukur ketegangan yang terjadi pada tubuh anda dalam segala aktifitas rutin anda. Jika anda merasa ketegangan tersebut telah melampaui batas maksimal, buatlah tubuh anda santai kembali dengan cara menarik nafas perlahan dan dalam, atau lakukan latihan apa saja yang dapat menurunkan ketegangan pada tubuh anda. Dengan melakukan latihan seperti ini anda secara tidak sadar telah melatih tubuh anda untuk menghilangkan ketegangan yang terdapat di dalamnya.


LATIHAN 1: MENYANYIKAN LIMA NADA: PENGGUNAAN TEKNIK PERNAFASAN DAN TEKNIK PENEMPATAN SUARA

Dengan melakukan latihan ini, penyanyi diharapkan dapat menerapkan tiga unsur yang diperlukan dalam menyanyi, yaitu: teknik pernafasan yang baik, rileksasi dan kemampuan untuk memvisualisasikan jalur penempatan suara.
                                           
 (Contoh Musik: Vokalisi Lima Nada)


Nyanyikanlah setiap nada dalam tangga nada diatas secara rileks dari bawah keatas dan kemudian turun kembali. Gunakan huruf hidup “A: dengan volume suara yang sedang. Mulailah menyanyi dengan tarikan nafas yang lambat dan tanpa mengeluarkan suara mendesah. Pastikan anda telah memvisualisasikan jalur penempatan suara dengan benar. Naikkan tangga nada tersebut setengah laras keatas setiap anda selesai menyanyikannya, dan saat anda telah mencapai titik nada tertinggi anda, turunkanlah tangga nada tersebut setengah laras secara bertahap hingga kembali ketangga nada semula..

Perhatikan selalu setiap tarikan nafas anda agar tetap tenang, dalam dan tidak menimbulkan suara. Doronglah udara kebagian atas tubuh anda dengan cara yang ringan, yaitu dengan menggunakan otot-otot penunjuang nafas yang terletak pada perut bagian bawah, dan buatlah bayangan seakan-akan nada yang anda nyanyikan melayang melalui jalur penempatan suara menuju kerongga resonansi.

Lakukanlah latihan ini sesering mungkin hingga anda dapat  melakukan tiga tahap dasar dalam menyanyi, yaitu: menarik nafas dari paru-paru bagian bawah, mendorong udara dengan menggunakan otot perut bagian bawah serta mengarahkan suara menuju rongga resonansi melalui jalur penempatan suara.









1 komentar:

anizzf mengatakan...

artikel mantaff bro