Kamis, 22 Desember 2011

Menguasai Tehnik Pernafasan

“Apakah yang menyebabkan kesuksesan? Visi, inisiatif dan ketekunan. Biarkan hasrat untuk menyanyi memimpin energi anda. Biarkan nyanyian mendidik dan mendisiplinkan otot-otot anda".   [Giovanni Battista Lamperti] 


MULAILAH BERLATIH

Jika anda ingin membangun kekuatan vokal, anda harus juga membangun pengendalian nafas dan sistem penunjang nafas anda. Walaupun fungsi mereka saling bertentangan, namun keduanya saling bekerja sama. Pengendalian nafas mengacu pada berapa banyak udara yang mempu anda keluarkan dari pita suara anda. Jelasnya, pengendalian nafas mengacu pada berapa lambatnya diafragma dan rusuk anda dapat kembali keposisi semula (istirahat) setelah penarikan nafas dilakukan. Penunjangan nafas merupakan sebuah kegiatan yang dihasilkan saat kelompok otot penunjang bagian bawah (letaknya jauh dari pita suara) mengalirkan udara ke pita suara anda secara perlahan.

Latihan nafas yang dilakukan secara terus menerus akan memperkuat sistem pernafasan dan kemampuan vokal anda secara drastis. Pengetahuan mengenai cara kerja pernafasan yang baik, jika dikombinasikan dengan kesadaran tentang sensasi yang ditimbulkan oleh kerja pernafasan tersebut akan meningkatkan kekuatan serta pengendalian terhadap organ-organ pernafasan anda. Kenalilah diafragma anda sebagai otot utama pada kegiatan pernafasan anda. Seiring dengan berlanjutnya latihan pernafasan yang anda lakukan, anda akan merasakan bahwa diafragma anda “menahan” atau mengembang serta menekan ke arah atas, sebagai akibat dari kerja otot-otot pada daerah perut bawah.


PERSIAPAN PADA SELURUH TUBUH
Rileksasi Progresif

Sebelum anda melakukan latihan pernafasan, anda harus melakukan latihan pelemasan pada seluruh tubuh anda. Mulailah dengan melemaskan otot-otot besar pada tubuh anda. Dalam latihan yang dinamakan “Rileksasi Progresif”.

Anda akan dapat menghilangkan ketegangan dengan terlebih dahulu menegangkan dan kemudian mengendurkan otot-otot anda  secara  bergantian dari kepala hingga ibu jari kaki.

Pertama, berbaringlah dengan punggung menyentuh lantai.
Kini, tegangakanlah seluruh tubuh anda sedikit demi sedikit, dimulai dari bagian bawah ke atas sesuai denga urutan berikut:
  1. Jari kaki
  2. Betis, paha dan panggul
  3. Punggung
  4. Bahu
  5. Tangan
  6. Pinggul
  7. Dada
  8. Leher
  9. Wajah
Tegangkan semua bagian-bagian di atas sekuat mungkin hingga hitungan sepuluh, kemudian kendurkan ketegangan tersebut. sepenuhnya.  

Bagaimana  perasaan  anda  kini?  Apakah  anda  merasa  lebih rileks sekarang. Yang  baru anda lakukan tadi adalah “memeras” ketegangan dari tubuh anda seperti anda memeras air dari kain yang basah.

Cobalah  kembali  latihan  ini jika anda ingin menghilangkan ketegangan pada tubuh anda. Maka pada saat anda mengencangkan otot-otot anda dan mengendurkannya kembali, ketegangan akan berganti dengan
keadaan rileks. (Dan anda akan memiliki penampilan yang baik pula dalam menyanyi).

                                        FOTO 2.1 - Contoh Latihan Rileksasi Progresif a & b
                                                         

LATIHAN NAFAS A: MENEMUKAN LETAK OTOT-OTOT PENUNJANG NAFAS:
LATIHAN MELEPASKAN TEKANAN UDARA

Latihan ini akan menunjukkan tempat asal dari tunjangan nafas. Kebanyakan dari kita tidak menyadari akan sensasi yang dalam dari tunjangan nafas. Jika anda berniat untuk mempergunakannya tunjangan dalam menyanyi, terlebih dahulu anda harus dapat merasakannya.


LOKASI OTOT-OTOT PENUNJANG NAFAS

Tariklah nafas sedang dengan perlahan melalui mulut anda, isilah paru-paru anda mulai dari bawah hingga bagian atas. Rasakan adanya peregangan pada perut bawah anda. Saat menarik nafas, fokuskan pikiran anda pada pengembangan punggung bawah dan rusuk anda, serta jagalah agar dada atas anda tetap berada dalam keadaan tenang. Lalu segeralah menghembuskan nafas dengan cara mengeluarkan bunyi “ssss” yang dihasilkan dengan menempatkan lidah anda pada bagian belakang gigi atas anda (tepat pada akar gigi atas) dan mendorong udara melalui celah yang sempit antara kedua bibir anda.


Kuras Udara Keluar Dari Paru-paru Anda!

Hasilkanlah bunyi “ssss” lebih kuat lagi, maka jika latihan ini dilakukan secara benar bunyi yang dihasilkan akan menyerupai kebocoran pada sebuah pipa gas. Buatlah bunyi “ssss” tersebut selama mungkin untuk memastikan bahwa anda telah menguras seluruh udara yang terdapat di dalam paru-paru anda. Pada saat anda melakukan “pengurasan” ini, otot-otot perut anda akan bekerja guna mendorong sisa udara yang ada di paru-paru ke pita suara anda. Kekakuan yang anda rasakan merupakan tekanan yang dihasilkan dari kerja otot-otot disekitar perut bagian bawah anda. Hal ini akan terasa disekitar pinggang anda. (Lihat Foto 2.2)

Sensasi inilah yang akan anda rasakan dan butuhkan saat anda mulai menyanyi. Perhatikanlah bahwa tunjangan nafas haruslah terasa disekitar pinggang. Tunjangan yang anda butuhkan dalam menyanyi tidaklah sekuat saat anda melakukan latihan Melepaskan Tekanan Udara, namun pada situasi tertentu, seperti saat menyanyi dengan lembut, atau saat menyanyikan nada yang sangat tinggi, sensasi “pengurasan” udara pada bagian bawah perut anda akan terasa lebih kuat.

Aturan utama tentang penunjangan nafas adalah: "Jika anda merasakan bahwa jika dinding samping, atau otot-otot perut anda, atau bagian punggung bawah anda mengempis dengan cepat saat menyanyi, berarti anda tengah mendorong keluar udara dengan menggunakan otot-otot penunjang bagian bawah, dan bukan "memeras"-nya keluar. Aksi memeras udara yang biasa digunakan pada latihan Pelepasan Tekanan Udara, merupakan latihan pernafasan normal, namun dengan cara yang sedikit diperkuat. Jika anda tidak mengetahui dengan pasti dimana tepatnya aksi penunjangan nafas ini terjadi, latihan di atas akan menunjukkannya pada anda.

Tunjangan yang dilakukan dari bagian perut bawah akan mencegah pita suara anda dari rasa sakit yang dihasilkan oleh tekanan udara yang berlebihan. Dalam bahasa Inggris hal seperti ini lazim disebut sebagai “overblowing” the cords (menghantam pita suara telalu keras). Jika anda merasa serak dan tenggorokan anda sakit, maka ubahlah pemikiran anda dari mendorong udara menjadi "memeras" udara dari perut bagian bawah ke pita suara anda.

                FOTO 2.2 - Memeriksa Lokasi yang Tepat Untuk Latihan Pelepasan Tekanan Udara
                                                                      

LATIHAN SETIAP HARI AKAN MENGHASILKAN PERUBAHAN

Ulangi latihan Pelepasan Tekanan Udara sekurangnya sepuluh kali dalam sehari. Anda dapat melakukan latihan tersebut sebanyak anda suka hingga anda benar-benar merasakan pergerakan otot-otot penunjang pada bagian punggung, rusuk dan perut bagian bawah anda.


MENGAPA KELOMPOK OTOT PENUNJANG NAFAS BEGITU PENTING?

Kekuatan yang dihasilkan oleh otot-otot penunjang nafas pada organ-organ menyanyi akan memberikan kekuatan pada suara anda. Salah satu karakteristik dari menyanyi yang baik adalah adanya kesadaran dari penyanyi yang bersangkutan mengenai tempat asal datangnya tunjangan tersebut serta sensasi yang dihasilkannya.

Untuk mengetahui bagaimana pentingnya diafragma, rusuk, dan otot-otot penunjang nafas, serta bagaimana anda mengkoordinasikan semua hal di atas dalam kaitannya untuk memperbaiki teknik menyanyi anda, maka lakukanlah latihan pernafasan diatas setiap hari, yang kemudiang diikuti dengan latihan Pelepasan Tekanan Udara. Walaupun pada dasarnya terdapat banyak sekali jenis latihan pernafasan, namun kedua jenis latihan di ataslah yang dinilai paling dapat memberi anda hasil yang terbaik bagi peningkatan teknik pernafasan, yaitu dengan memperkuat dan menyeimbangkan seluruh sistem pernafasan anda


LATIHAN PERNAFASAN B: MENGEMBANGKAN PENGENDALIAN DAN TUNJANGAN NAFAS
LATIHAN MENGENDALIKAN PELEPASAN NAFAS

Kita memiliki kecendrungan untuk memberikan udara dalam jumlah yang banyak pada pita suara kita, ketimbang membiarkannya mengambil sebanyak yang ia butuhkan. Latihan berikut akan memperlihatkan pada anda bahwa sebenarnya dalam menyanyi hanya dibutuhkan sedikit saja udara.

Jika anda memberikan udara terlalu banyak pada pita suara, maka pita suara anda akan menutup atau menegang secara berlebihan. Dan sebaliknya, jika anda menyanyi terlalu rileks, diafragma dan otot-otot penunjang nafas bagian bawah akan melakukan sesuatu untuk mengantisipasi kondisi yang anda ciptakan. Kedua cara tersebut sama-sama tidak baik. Latihan ini menciptakan kesadaran yang tepat terhadap hubungan yang erat antara kerja pengendalian nafas dengan tunjangan nafas.

Latihan pengendalian pelepasan nafas akan memperkuat kapasitas paru-paru anda, menjadikan tulang rusuk anda lebih elastis dan memperkuat sistem pernafasan.


MENARIK NAFAS

Berikut ini adalah cara melakukan latihan Pengendalian Pelepasan Nafas. Pertama hirup nafas perlahan dan dalam tanpa menimbulkan suara, hingga udara yang anda hirup masuk ke dasar paru-paru dan menimbulkan pengembangan pada perut bagian bawah, rusuk bawah dan beberapa bagian pada punggung anda. Pastikan bahwa seluruh daerah ini mengembang secara simultan.

Setelah anda dapat merasakan pengembangan tersebut, tariklah nafas lebih cepat untuk mengisi bagian tengah dan atas paru-paru anda. Usai anda mengisi paru-paru sesuai dengan kapasitasnya, biarkan udara tetap berada di dalam paru-paru anda untuk beberapa detik. Pastikan bahwa bahu dan dada anda tidak terangkat saat udara memenuhi bagian atas paru-paru anda.

Sensasi yang timbul akibat pengembangan oto-otot rusuk bawah dan meregangnya diafragma saat anda menyanyi merupakan perwujudan dari apa yang dinamakan sebagaipengendalian nafas. Kesadaran terhadap gerak naik dan turunnya rusuk dan diafragma merupakan dasar dari tunjangan nafas yang berimbang atau sering disebut sistem pengendalian nafas. Diafragma memiliki fungsi ganda: menyediakan tenaga untuk penarikan nafas dan mengontrol penunjangan nada.

Jika anda telah menguasai penarikan nafas yang dalam, maka semua bagian pada-paru anda telah penuh terisi sehingga sulit untuk menemukan tempat kosong pada bagian dada anda (jangan sekali-kali mengambil nafas yang sangat panjang saat menyanyi karena kita tidak memiliki cukup waktu untuk melakukan hal tersebut. Cara bernafas seperti ini hanya dilakukan pada saat latihan, guna menemukan, mengenali dan dapat menempatkan sensasi yang timbul dari pernafasan yang baik).


MENGHEMBUSKAN NAFAS

Saat anda menghembuskan udara keluar, jangan lakukan hal tersebut dengan terburu-buru. Rahasia dari latihan mengendalian pelepasan nafas adalah: menahan udara dengan cara merapatkan kedua bibir anda.

Jika anda melakukan latihan ini, pastikan agar bibir dan tenggorokan anda tidak berada dalam keadaan tegang. Hal ini dapat mengakibatkan reaksi berantai yang menghasilkan ketegangan disekitar pita suara anda. Disaat anda menahan udara yang keluar dan merasakan pengembangan pada diafragma dan otot-otot rusuk, letakkan jari-jari anda di depan bibir. Udara yang keluar akan terasa pada saat rusuk anda mengembang keluar dan diafragma berada dalam keadaan "pipih". Lakukan cara ini sedikitnya selama 30 atau 40 detik. (lihat foto 2.3).

                                              FOTO 2.3 - Cara Memeriksa Keluarnya Udara
                                                                 

BERAPA LAMA WAKTU YANG DIPERLUKAN?

Pada tahap awal, cobalan untuk menghembuskan nafas secara perlahan selama sekitar 30 atau 45 detik. Janganlah berkecil hati jika anda hanya dapat menahan pengeluaran nafas anda selama 30 detik pada awalnya, karena kemampuan anda untuk menahan keluarnya tersebut akan meningkat seiring dengan seringnya anda berlatih. Pada saat kemampuan anda telah mengalami kemajuan yang pesat, patoklah waktu sekitar 1 menit (60 detik) sebagai target anda.


LAKUKAN PENGONTROLAN PENGELUARAN NAFAS PADA POSISI BERBARING, DUDUK DAN BERDIRI

Lakukan latihan diatas sebanyak 10 kali, Tiga kali dalam posisi berbaring, tiga kali dalam posisi duduk dan empat kali dalam posisi berdiri. Jika memungkinkan, mulailah berlatih dengan posisi berbaring karena posisi ini akan membuat anda menjadi rileks. Kemudian cobalah melakukan latihan serupa dengan kualitas ketenangan yang sama dalam posisi duduk dan berdiri (lihat foto 2.4  a, b & c).

                                         FOTO 2.4 (a), (b), (c) - Mengontrol Pelepasan Nafas
                                                          
                                                           

KAPAN LATIHAN PERNAFAS DILAKUKAN?

Untuk dapat mencapai hasil yang baik, lakukanlah latihan Pengontrolan Pengeluaran Nafas dan latihan Pelepasan Tekanan Udara setiap hari, namun menjelang suatu pementasan, lakukan latihan tersebut sehari sebelumnya. Latihan yang terlalu keras pada hari pementasan akan menguras energi vital diafragma yang anda butuhkan pada saat pementasan berlangsung.

Pada hari diselenggarakannya pementasan, anda cukup melakukan latihan pernafasan ringan yang diikuti dengan vokalisi yang berfungsi untuk menghangatkan suara dan pengembangkan tulang rusuk, punggung dan diafragma (tidak lebih dari 20 atau 30 detik untuk setiap latihan). Jika anda akan menyanyi untuk jangka waktu yang cukup lama, maka latihan diatas harus dilakukan lebih singkat lagi. Anda tidak lagi memerlukan latihan pernafasan yang terlalu berat jika anda telah melakukan hal tersebut setiap hari.

Latihan penunjangan nafas yang dilakukan hingga mencapai 1 menit dapat digunakan untuk mempertahankan tingkat rileksasi pada tubuh, sedangkan latihan pelepasan ketegangan yang dilakukan setiap hari akan memelihara dan memperkuat sistem pernafasan anda, walaupun anda tidak melakukan aktivitas menyanyi untuk beberap waktu.

Jagalah jangan sampai anda melakukan latihan penunjangan nafas terlalu lama hingga menimbulkan rasa sakit. Akhiri latihan anda jika rasa sakit mulai terasa dalam latihan anda. Latihan anda baru dapat dikatakan berhasil jika anda dapat menambah durasi latihan anda tanpa menimbulkan rasa sakit pada tubuh anda.


JADIKAN LATIHAN NAFAS SEBAGAI BAGIAN DARI RUTINITAS ANDA

Pada tahap awal pembentukan suara, latihan pengontrolan nafas serta latihan Pelepasan Tekanan Udara merupakan bagian terpenting dari proses pembentukan suara, karena keduanya merupakan dasar yang kuat bagi penguasaan teknik menyanyi. Pada tahap ini penyanyi diharapkan dapat melakukan penunjangan nafas dengan cara mengendalikan keluarnya aliran udara pada otot-otot penunjang bagian bawah dengan melibatkan diafragma dan rusuk bagian bawah hingga tercipta sebuah kekuatan dan kontrol pada suara yang dihasilkannya. Disaat penyanyi yang bersangkutan memahami mekanisme pernafasan dalam menyanyi, latihan pernafasan hanya akan menjadi bagian kecil dari kegiatannya sehari-hari, dan jika dipandang perlu latihan ini dapat diganti dengan latihan yang lebih sulit.

Jika kesibukan menyebabkan anda tidak dapat melakukan latihan-latihan pernafasan pada hari yang bersangkutan, lakukanlah latihan tersebut pada hari berikutnya. Jangan biarkan kesibukan menghambat latihan anda.

Berikut ini merupakan tips untuk melakukan rileksasi. Buatlah perkiraan tentang intensitas ketegangan yang terjadi pada tubuh anda secara berkala selama berlatih. Jika ketegangan pada tubuh anda meningkat, hentikan latihan anda dan mulailah melakukan rileksasi.


RILEKSASI

Tariklah nafas dalam-dalam untuk menghilangkan ketegangan. Tarikan nafas yang dalam akan meregangkan sistem pernafasan, membersihkan paru-paru anda dari udara yang kotor serta menghantarkan oksigen keseluruh sistem pernafasan anda. Lakukan latihan berikut:

  1. Berbaringlah terlentang.
  2. Hiruplah nafas perlahan hingga hitungan 10. Isilah bagian bawah paru-paru anda (hitungan 1, 2, 3), kemudian rasakan pengembangan pada bagian samping tubuh dan rusuk tengah anda (hitungan 4, 5, 6, 7), perhatikan jangan sampai anda melibatkan dada atas anda, kemudian rasakan pengembangan yang terjadi pada punggung bagian atas, dekat tulang belikat anda (hitungan 8, 9, 10).
  3. Tahan nafas anda hingga 10 hitungan.
  4. Terakhir, keluarkan nafas anda secara perlahan selama 10 hitungan.

Salah satu peraturan utama dalam menyanyi adalah: anda tidak akan dapat menyanyi jika tubuh anda berada dalam keadaan tegang. Karenanya, anda harus membentuk suatu kebiasaan dimana anda hanya akan menyanyi atau berlatih jika tubuh anda telah merasa rileks.

0 komentar: